“Ih, kamu kok egois banget sih?”
Atau,
“Gue ga nyangka ternyata punya temen se-egois elo!”
Penggalan kalimat di atas adalah contoh percakapan sehari-hari yang terjadi di antara kita, masyarakat sosial dan dengan jelas menunjukan bahwa sifat yang bernama ‘Egois’ itu lumayan dibenci oleh kalangan awam. Apakah sebegitu buruknya kah sifat Egois itu?
Jika anda mengatakan “Ya”, maka silahkan menikmati waktu anda untuk membaca tulisan singkat dari saya ini.
“Egoisme ditandai dengan estimasi berlebihan akal seseorang, kemampuan, kepentingan, penampilan, kecerdasan, atau dihargai karakteristik pribadi. Dan merupakan dorongan untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan diri sendiri.” – Wikipedia
Di masyarakat Indonesia khususnya, Egois itu sering diartikan sebagai sifat yang lebih mementingkan diri sendiri di atas kepentingan orang lain. Seperti yang telah banyak kita pelajari semasa sekolah dulu melalui PPKN atau PMP dengan punch line-nya, “Dahulukan kepentingan orang lain lebih dari kepentingan diri sendiri”.
· Listen
Read phonetically
Saya tidak bilang bahwa kurikulum PPKN sekolah harus segera diganti karena salah total memberikan materi pelajaran, melainkan hanya ingin prinsip pengertian Egois lebih diperjelas sehingga tidak menyesatkan beberapa manusia awam yang dengan polosnya mengartikan punch line itu secara mentah-mentah. Akibat buruk yang terjadi karena pengertian yang salah tentang makna Egois adalah,
- Banyak yang dengan mudahnya lebih memilih mati menyelamatkan orang yang dicintainya ketimbang mencari cara bagaimana agar kedua orang tersebut selamat dua-duanya.
- Merasa dirinya inferior atau perlu merendahkan dirinya demi kesenangan orang lain.
Dan hebatnya hal tersebut telah dianggap normal!
Coba sekarang saya tanya pada anda.
Bagaimana caranya menolong finansial seseorang jika anda saja tak punya nasi untuk dimakan malam nanti? Yang ada adalah anda yang ditolong.
Bagaimana caranya membahagiakan orang tua jika anda saja tidak pernah belajar dan mengembangkan kecintaan anda pada diri anda sendiri? Yang ada adalah anda hanya menjadi beban bagi mereka.
Pikirkan sejenak…
Dan ternyata jawabannya mudah bukan. Ya pikirkan saja diri anda sendiri terlebih dahulu, baru pikirkan orang lain!
Jadilah manusia kuat untuk dapat melindungi, jadilah manusia kaya untuk dapat berderma, raihlah posisi penting di masyarakat untuk dapat berguna bagi orang banyak.
Jadilah seorang yang Egois karena itulah satu-satunya cara untuk menolong, menghormati dan memberikan kesenangan pada orang yang anda cintai dan banyak manusia lainnya.
Dan ya… Egois itu memang baik.
Sahabat anda,
Ritz.